Puisi Renungan 2
GARING
RENYAH, GARING RESAH
(Untaian
Kata By : Wokane)
**Prolog**
“Kerumunan
orang menghampiri saat kaki ini berpijak
di gunung
emas, tapi tak satupun mengulurkan
tangan ketika
kaki ini terbenam jauh
di lumpur”
Mungkin baik ku ramai
sekelilingku
Mungkin sempurna ku begitu
banyak tangan terulur
Bahagia jadi bagian kisah
ku
Ternyata hanya sepintas
lalu
Saat terkilir dan jatuh
Bangun dan taersadar ku dapati diriku
Hampa tanpa tepi
Sampai berujung sepi
Kicauan-kicauan lirih yang
menyakitkan
Yang menusuk menembus ulu
hati
Terpanah sampai memanas
Dan aku tersungkur disudut
sunyi
Kelam….gelap…..
Dan aku merasa begitu terpuruk
Yang lain tersungging, aku tersinggung
Senyum ku menyerupai seringai
Mata ku memandang liar
Berusaha menyembunyikan luka dalam
Dimana tawa hangat yang
selalu disuguhkan
Dimana gurauan yang bukan
sekadar menghadirkan senyum
Tapi memaksa ku untuk
tertawa lebar
Kabaikan terkikis keadaan
Yang lambat laun membuahkan jurang
Menjadikan jarak puas menjauh
Dan akhirnya, semuanya garing dalam renggang
**Kalimat
Simpul**
“Situasi
yang sering terjadi dalam kebersamaan yang mungkin
dianggap biasa,
justru menjadi ujian terhebat untuk jiwa”
Comments
Post a Comment