Posts

Showing posts from October, 2019

Puisi Cinta 1

Gairah Cinta Menuju Puncak   Marwah AnEnte ( Untaian Kata By : Marwah AnEnte ) **Prolog** “Merangkum kisah, spesial moment, menguntai puisi dalam 2 tahun perjalanan cinta” Di satu waktu yang tenang, dalam ruangan yang hening Gairah cinta kita begelora hebat Irama jantung berpadu nafas yang memburu Saling mendekat meresapi rasa, Aroma tubuh yang membius hati Jari jemari mengelus lembut, saling bertatap beri isyarat Dinding putih dengan cahaya temaram, jelas terlihat hasrat dimata yang sayu Kita sama menginginkan lebih saat ini... Seiring gerak tubuh yang meliuk-liuk Tangan mu merangkul erat di pundak, dan ku usap seirama detak Bibir yang sedikit basah terbata berucap saat ku beri sentuhan penuh cinta Pijakan kaki tak kuat lagi menumpu....segeralah kita di peraduan Dan helai kain membentang jalan saat ku bimbing langkah kaki mu Berdenyut nadi ditingkah desir darah di ujung waktu Mengubah sejuk jadi hangat, mengubah sunyi jadi bising Seper...

Puisi Renungan 6

Kembali Jiwa Ku ( Untaian Kata By : Marwah AnEnte ) **Prolog** “Kembali pada tatanan ketika sepenggal waktu menyiksa diri dalam sadar” Dilangit yang diam cumbu risalah hati ku Yang lelah terpuruk waktu menghantar ku Ku tatap anggunmu bertabur bintang yang indah Renungi jiwa ku dari dekap sunyi Tapi langit malam ini telah membawa ku pulang Terbaring dalam tatanan lintas bumi Senyum dan derai tangis ku bersimpuh disudut malam Sebagai lantunan atas pulang jiwa ku Dan terhempas jasad……. Kala jiwa terlepas segalanya…… Lupa diseparuh waktu ku, siksa diri ku dalam sadar Terkenang lirih hati dibalut selendang lalai ini Hempas rasa sepi ku saat ku sentuh indah cinta-Mu **Kalimat Simpul** “Senyum dan air mata silih berganti menemani dan salah satu diantara keduanya akan bersama kita dipenghujung cerita hidup”

Puisi Renungan 5

Tanah Lahir Ku ( Untaian Kata By : Marwah AnEnte ) **Prolog** “Sejauh mana kita melangkah?, sejauh apa kita pergi?, bahagia ada di rumah kita sendiri” Langkah menjauh beriring harap Pijak melewati gemuruh doa Perjalanan panjang   yang tak terasa Ingingkan hidup yang bahagia Telah cukup sudah ku nikmati semua Padunya rasa sepanjang hayat Kini rindu menghujam jiwa Arahkan pandang kelangkah bermula Tanah lahirku nantikan kehadiran Satu jasad yang lelah berjalan Tanah lahirku, nantikan simpuh ku Secepat hati ku yang ingin pulang Merengkuh indah mu dalam tenang ku **Kalimat Simpul** “Seperti sebuah garis yang terhubung dari titik yang tak pernah di tinggalkan, begitupun sejuta langkah yang di ayunkan tetap tak akan berkhianat pada langkah pertamanya”

Puisi Renungan 4

Antara Autophobia & Thanatophobia ( Untaian Kata By : Wokane ) **Prolog** “Hakikat ilmu-Nya selalu ada tabir dibalik tabir” Nanar pandangan ku Cahaya dunia bagai tiga dimensi Pijak ku tanpa rasa Aku terkungkung dalam diam Bicarapun menjadi sangat membosankan Dimanakah nyawa ku? Apakah detak jantung masih berirama? Ku raba dada ku yang kian meruas Kehendak kuasa yang tak bisa dipahami Ku takut dalam sendiri ku Kalau sampai jemputannya datang dan aku belum siap Ku coba mendekatkan diri pada-Nya Saat itu terbesit dalam benak ku Apakah ini shalat terakhir ku? Lambat laun kesadaranpun tiba Ku hibur diri ku, ku bawa hati ku kedalam kegembiraan Melupakan sejenak rasa Semua atas ridho-Nya Dan akhirnya aku kembali Kembali menghirup udara segar Menikmati segala hal Karena rengkuhan ibu dan genggaman erat jemarinya serta kasih sayangnya Juga dekapan cinta saudara ku Aku berhasil keluar dari rasa takut yang mengungkung **Kalimat S...

Puisi Renungan 3

Terintimidasi ( Untaian Kata By : Wokane ) **Prolog** “Setiap kita Selalu mengalami hambatan dalam hidup yang akan menempa diri menjadi lebih baik” Tak pernah memaksa untuk benar Tak pernah menghindar dari salah yg ditempel pada diri Karena aku tak punya cukup waktu untuk mengomentarinya Sampai kejenuhan datang pada diri mereka yg selalu benar Kau ngakak melompat- melompat girang Dan aku dalam dilema Kau begitu puas hati Sampai kau tak sadari ada hati yang terluka Siang milik mu dan malam milik ku Tak ada sinar sebab bintang pun enggan menghias cakrawala Dan aku bagai malam yang suram Kata-kata seakan tak punya arti Sebab risau ku lebih menyiksa Tawa ejekan mu terus menggaung memekakkan telinga Membuat ku lumpuh total Selalu aku harapkan keajaiban Dimana semua yang terjadi hanya mimpi buruk Agar aku bisa tersadar dan terbangun yang membuat segalanya sirna Tapi ini kenyataan pahit yang harus aku telan bersama air liur Aku kehilanga...

Puisi Renungan 2

GARING RENYAH, GARING RESAH ( Untaian Kata By : Wokane ) **Prolog** “Kerumunan orang menghampiri saat kaki ini berpijak di gunung emas, tapi tak satupun mengulurkan tangan ketika kaki ini terbenam jauh di lumpur” Mungkin baik ku ramai sekelilingku Mungkin sempurna ku begitu banyak tangan terulur Bahagia jadi bagian kisah ku Ternyata hanya sepintas lalu                         Saat terkilir dan jatuh                         Bangun dan taersadar ku dapati diriku                         Hampa tanpa tepi                    ...

Puisi Renungan 1

Negeri Ku Bukan Piala Bergilir #JokowiMa'arufAminPrabowoSandipilpres2019 ( Untaian Kata By : Wokane ) **Prolog** “Pilpres adalah perang tentang gagasan-gagasan terbaik yang dapat membawa Bangsa kita menuju Keadilan dan Kesejahteraan” Kalian berlomba-lomba mendapatkan singgasana Hingga saling tuding Dan setiap orang merasa paling baik Untuk jadi ayah seluruh negeri Picikmu melupakan sejarah bahwa di sana Seorang pemimpin bukan sekedar menuangkan ilmu Bukan juga sekedar memperebutkan kedudukan Tapi hidup dan matinya hanya untuk negeri nya. Kenapa calon pemimpin sekarang mempromosikan diri dengan segala janji yang muluk-muluk? Padahal kami hanya ingin melihat pelaksanaan bukan janji Maka bersainglah dengan sewajarnya Bersainglah secara sehat dan jujur Agar tercipta kedamaian dalam negeri Wahai calon pemimpin negri Janganlah kau jadi pemimpi Setelah duduk manis di atas singgasana mu Lihatlah jauh ke pelosok negri ini Kesejahteraan a...
Sekapur Sirih Sebuah perjalanan panjang yang cukup melelahkan, proses pembelajaran  dan penempaan diri yang mungkin rumit dikisahkan. Berani untuk melakukan sesuatu kemudian  memulainya saat dini adalah yang terbaik. Mungkin terkesan sederhana tapi ini dari setetes peluh sendiri, mungkin juga terlihat rapuh tapi ini dari selintas pikiran yang tenang, namun satu hal yang pasti bahwa perjalanan ini dari hati yang jujur apa adanya. Saat ini kita berada dijaman teknologi digital, satu generasi yang dituntut untuk "melek" karena semua sendi kehidupan ditopang olehnya. Sekelumit mukadimah ini menjadi pijakan kuat Marwah AnEnte untuk hadir di Dunia Online. "Keep the fighting, karena kita percaya kita pasti bisa"